KETERBATASAN fisik bukan halangan bagi
Hana Tetty untuk terus berkarya. Dengan satu tangan yang dimiliki, wanita yang
tinggal di BSD Serpong Tangerang Selatan (Tangsel) ini tidak hanya berpangku tangan meratapi
nasib.
Hana Tetty sedang merajut kawat tembaga |
Justru, dalam kondisi seperti itu,
wanita kelahiran Bengkulu, 10 Oktober 1983 ini merasa memiliki tantangan
tersendiri dalam hidupnya. “Pikiran saya saat itu, apa kira-kira pekerjaan yang bisa
saya lakukan dengan kondisi fisik saya seperti ini,” ujar Hana yang tangan
kanannya diamputasi.
Sejak itu, pekerjaan lamanya sebagai
video editing pun ditinggalkan hingga akhirnya ia mulai menjadi pengrajin batu
akik. Pekerjaan baru ini tentu membutuhkan keahlian tersendiri. Namun Hana dengan
telaten belajar secara otodidak.
“Pesanan yang saya layani pembuatan batu akik dengan mode-mode minimalis untuk kaum wanita,” jelasnya. Hanya dengan satu tangan, yakni tangan kirinya, Hana menangani segalanya mulai dari memotong bahan, menggosok batu, memoles dan menjadikannya.
Lamban laun, ia pun ingin mencoba
tantangan baru, yakni membuat ikatan batu akik dari rajutan kawat tembaga. Namun
ia lebih mengkhususkan pada ikatan liontin. “Saya mencoba membuat ikatan pada liontin agar lebih terkesan mewah dan elegan,” tutur pemilik Hana
Tembaga Rajut ini.
Perpaduan antara batu liontin dan
rajutan kawat tembaga menunjukan nilai seni yang tinggi dan menambah daya tarik,
tidak sekedar kaum perempuan saja, kaum pria pun meminatinya. Menurutnya, saat
ini ia banyak mendapat order dari para konsumen maupun para pemilik usaha
gemstone di wilayah Tangsel. “Saya mengerjakan aneka mode ikatan dari rajutan
kawat,” tutur Hana yang mengaku saat ini sudah memiliki 178 jenis mode rajutan
hasil karyanya sendiri ini.
Kawat yang digunakan untuk merajut pun
tidak sekedar dari tembaga saja, melainkan dari alloy. Untuk satu rajutan
liontin, ia membandrolnya dari hanya Rp25-50 ribu. Ikatan rajut ini, menurut
Hana dapat membuat sebuah batu yang awalnya memiliki corak kurang bagus,
menjadi lebih bagus. “Jadi, dengan ikatan rajut ini bisa memperkuat corak
sebuah batu,” katanya.
Mengingat
permintaan yang kian meningkat, ke depan ia berniat untuk melatih beberapa
orang yang berminat terhadap seni rajut kawat tembaga ini. “Dari awalnya hanya
coba-coba sekarang pesanan membludak, makanya sudah harus melatih orang untuk
membantu,” terang Hana. (art)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar