.

.

Sabtu, 03 Oktober 2015

Warli Latumena Dirikan Jaya Gem untuk Lab Penelitian Batu



Gemologist Warli Latumena, FGA (kanan)
KONSISTENSI Gemologist Dipl. Phys. Warli Latumena, FGA untuk terus menekuni dunia perbatuan patut diacungi jempol. Sejak pensiun dari pekerjaannya sebagai Geophysicist dan System Manager di perusahaan Amerika Serikat selama 27 tahun tahun 2009 lalu, ia pun berniat tetap mendedikasikan dirinya di bidang perbatuan.

Dua tahun kemudian—tepatnya di akhir tahun 2011, Warli Latumena pun mendirikan Jaya Gem, sebuah laboratorium untuk penelitian batu. Di Jaya Gem inilah, Warli menikmati masa pensiunnya dengan meneliti batu hingga mengolah bebatuan mulai dari melakukan faceting dan cutting serta sesekali menjadi pembicara dalam forum-forum yang membahas masalah batu.




“Sementara ini, Jayagem tidak bersifat komersial. Lebih mengarah untuk kepentingan pribadi saja yakni sebagai laboratorium pribadi untuk meneliti koleksi batu-batu pribadi. Jadi, saya menjadikan Jaya Gem ini lebih bersifat untuk menyalurkan hobi,” ujar suami dari Organisatoris Tangsel, Cicih Sunarsih ini.

Padahal, berbagai peralatan penunjang kerja di Jaya Gem terbilang lengkap. Sebagai acuan aktivitas, dirinya juga memakai sejumlah literatur dan majalah seperti Lapis (bulanan, berbahasa Jerman), Gem & Gemology (Quarterly yournal GIA), dan Journal of Gemmology (Gem-A). “Secara berkala, saya juga active dalam forum GemA yang berpusat di London Inggris,” tuturnya.

Selain itu, Warli sendiri belum berniat membuka lembaga sertifikasi batu maupun memo-memo seperti yang sekarang banyak dilakukan oleh gemologist di Jakarta. Menurutnya, Jaya Gem belum membuka kerjasama dengan lembaga manapun karena saat ini masih mejadikannya untuk aktivitas hobi.

Namun diakui, seringkali ia juga diminta sejumlah sahabat dan rekan-rekannya untuk meneliti koleksi batu hingga melakukan faceting dan cutting. “Karena sahabat-sahabat yang minta sulit rasanya untuk menolak. Tapi untuk sekarang, Jaya Gem saya pasifkan dulu karena keterbatasan waktu,” tutur Warli. 

Di sisi lain, ia juga belum memiliki kader yang kualified untuk mengoperasikan Jaya Gem. “Selama ini, aktivitas Jaya Gem kebanyakan saya lakukan sendiri,” tambahnya. Tidak menutup kemungkinan, suatu saat jika SDM sudah siap, maka Jayagem akan dikomersialkan. (art)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar