.

.

Minggu, 27 Desember 2015

Jamasan dan Parade Pusaka Nusantara Jamman Tangsel (Bagian 2)

Jamasan yang diadakan Jamman Tangsel.
ADA hal menarik dari kegiatan Jasaman dan Parade Pusaka Nusantara yang diadakan oleh Jam’iyyah Dzikrul Manaqib Syech Abdul Qodir Al-Jaelani (Jamman) Tangerang Selatan (Tangsel) bekerjasama dengan Majelis Dzikir Tunggul Karomah Serpong. Warga pun berebut air Jamasan pada malam 1 Muharram (14/10). Untuk apa? 
Usai dihelatnya agenda Jamasan pada Rabu dini hari, ratusan warga yang hadir dalam acara itu tampak berebut air Jasaman—air bekas mencuci benda pusaka. 

Santoso Hardjono, salah satu warga percaya, air Jamasan ini diyakini diberkahi Allah sebab sebelum dipakai untuk mencuci pusaka, telah melalui serangkaian doa orang-orang pilihan. “Saya mendapat air Jamasan, bunga tujuh rupa, kelapa dan segenggam beras,” ujar warga asal Pamulang ini. Pensiunan PNS ini berharap, atas pertolongan Allah, semoga ke depan kehidupannya akan lebih baik lagi. 
Hal senada juga dikatakan Wardin, warga asal Pamulang. Dalam acara itu, dirinya mendapatkan air jamasan dan kelapa. “Saya akan bawa pulang. Pasti akan banyak manfaat nantinya,” tuturnya. 
Ketua Panitia Pelaksana Ki Bagong Sofyan menjelaskan, kegiatan ini diikuti warga dari berbagai daerah. Mereka tidak hanya dari Jabodetabek saja, tapi juga dari Bandung, Kepulauan Riau, Cirebon, Madura, Surabaya, Jawa Tengah dan daerah lain. Ada 172 pusaka yang dijamas mulai dari keris, tombak, trisula, pedang, tombak, golok dan benda pusaka lain. “Sebelum dijamas, pusaka-pusaka ini kita paradekan dulu. Warga bisa melihatnya, namun tidak boleh menyentuh,” ujar Ki Bagong. (art)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar