Jamasan yang diadakan Jamman Tangsel. |
ADA hal menarik dari kegiatan Jasaman
dan Parade Pusaka Nusantara yang diadakan oleh Jam’iyyah
Dzikrul Manaqib Syech Abdul Qodir Al-Jaelani (Jamman) Tangerang Selatan
(Tangsel) bekerjasama dengan Majelis Dzikir Tunggul Karomah Serpong. Warga pun
berebut air Jamasan pada malam 1 Muharram (14/10). Untuk apa?
Usai dihelatnya agenda Jamasan pada Rabu dini hari, ratusan warga yang
hadir dalam acara itu tampak berebut air Jasaman—air bekas mencuci benda
pusaka.
Santoso Hardjono, salah satu warga
percaya, air Jamasan ini diyakini diberkahi Allah sebab sebelum dipakai untuk
mencuci pusaka, telah melalui serangkaian doa orang-orang pilihan. “Saya
mendapat air Jamasan, bunga tujuh rupa, kelapa dan segenggam beras,” ujar warga
asal Pamulang ini. Pensiunan PNS ini berharap, atas pertolongan Allah, semoga
ke depan kehidupannya akan lebih baik lagi.
Hal senada juga dikatakan Wardin,
warga asal Pamulang. Dalam acara itu, dirinya mendapatkan air jamasan dan
kelapa. “Saya akan bawa pulang. Pasti akan banyak manfaat nantinya,” tuturnya.
Ketua
Panitia Pelaksana Ki Bagong Sofyan menjelaskan, kegiatan ini diikuti warga dari
berbagai daerah. Mereka tidak hanya dari Jabodetabek saja, tapi juga dari Bandung,
Kepulauan Riau, Cirebon, Madura, Surabaya, Jawa Tengah dan daerah lain. Ada 172
pusaka yang dijamas mulai dari keris, tombak, trisula, pedang, tombak, golok
dan benda pusaka lain. “Sebelum dijamas, pusaka-pusaka ini kita paradekan dulu.
Warga bisa melihatnya, namun tidak boleh menyentuh,” ujar Ki Bagong. (art)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar