.

.

Minggu, 27 Desember 2015

Beburu Buku Lawas dan Aneka Benda Seni di Pamulang Book & Art (Bagian 2)

Benda seni di Pamulang Book & Art.
HARGA yang ditawarkan, untuk buku-buku lawas mulai dari harga Rp3 ribu hingga Rp5 ribu. Sedangkan benda seni dari harga Rp50 ribu hingga Rp500 ribu. 

“Untuk lukisan, kebanyakan harganya Rp500 ribu,” tutur pria yang bersama kerabatnya dulu pernah terjun bisnis penjualan majalah dan koran ini di tahun 1985.

John menuturkan, bisnis benda seni berbeda dari bisnis lainnya yang mengenal musiman. “Kalau buku lawas dan benda seni ini tidak ada musiman. 

Beburu Buku Lawas dan Aneka Benda Seni di Pamulang Book & Art (Bagian 1)

John Situmorang di depan gerai seninya.
BAGI sebagian orang, berburu buku-buku lawas dan aneka benda seni memang memberi keasyikan tersendiri. 

Jika Anda salah satu kolektor, tidak ada salahnya  mampir ke Pamulang Book & Art yang berlokasi di kompleks Gerbang Puri Pamulang Depan Danau Pamulang Square Jl. Siliwangi Tangerang Selatan (Tangsel). 

Menurut pengelolanya, John Situmorang, di gerainya menyediakan ratusan koleksi buku lawas dan benda seni dengan harga terjangkau. 

Jamasan dan Parade Pusaka Nusantara Jamman Tangsel (Bagian 3)

Prosesi Jamasan Jamman.
IMAM Jam’iyyah Dzikrul Manaqib Syech Abdul Qodir Al-Jaelani KH. Mh. Suud Wakhid menjelaskan Jamasan adalah salah satu tradisi yang rutin dilakukan pada bulan Sura atau malam pergantian tahun baru Islam. 
“Tujuannya untuk memandikan atau membersihkan benda pusaka,” ujar pria bergelar KRHT Purba Jati. 
Bersama kerabatnya Ki Sutono Qusyairi Sumolangu yang juga pemimpin Majelis Dzikir Tunggul Karomah, keduanya memimpin prosesi Jamasan dibantu 11 orang. “Jamasan ini tidak sekedar untuk memandikan pusaka, tapi mengajarkan kita pada nilai budaya yang nyaris terlupakan,” tutur Purba Jati. 

Jamasan dan Parade Pusaka Nusantara Jamman Tangsel (Bagian 2)

Jamasan yang diadakan Jamman Tangsel.
ADA hal menarik dari kegiatan Jasaman dan Parade Pusaka Nusantara yang diadakan oleh Jam’iyyah Dzikrul Manaqib Syech Abdul Qodir Al-Jaelani (Jamman) Tangerang Selatan (Tangsel) bekerjasama dengan Majelis Dzikir Tunggul Karomah Serpong. Warga pun berebut air Jamasan pada malam 1 Muharram (14/10). Untuk apa? 
Usai dihelatnya agenda Jamasan pada Rabu dini hari, ratusan warga yang hadir dalam acara itu tampak berebut air Jasaman—air bekas mencuci benda pusaka. 

Kamis, 15 Oktober 2015

Jamasan dan Parade Pusaka Nusantara Jamman Tangsel (Bagian 1)


KRHT Purba Jati dan Ketua Panitia Ki Bagong Sofyan
DI tengah hiruk-pikuk modernisasi kota metropolis Tangerang Selatan (Tangsel), ternyata masih ada komunitas yang peduli untuk melestarikan budaya nusantara.

Salah satunya adalah Jam’iyyah Dzikrul Manaqib Syech Abdul Qodir Al-Jaelani (Jamman) yang pada malam 1 Muharram (13/10) menggelar Jamasan dan Parade Pusaka Nusantara. Kegiatan ini diadakan untuk menyambut tahun baru Islam 1437 Hijriyah.

Imam Jam’iyyah Dzikrul Manaqib Syech Abdul Qodir Al-Jaelani KH. Mh. Suud Wakhid menjelaskan, dalam acara tersebut, pihaknya akan mengeluarkan ratusan koleksi pribadi pusaka kuno yang dimiliki untuk dijamas. Selain itu, pusaka tersebut juga milik para kolega dan warga yang berasal dari berbagai daerah di nusantara seperti Kepulauan Riau, Surabaya, Jogjakarta, Solo, Cirebon, Bandung, Madura, Jawa Timur dan sejumlah daerah lainnya. 


Sabtu, 03 Oktober 2015

Dengan Satu Tangan, Hana Tetty Ciptakan Ikatan Liontin dari Rajutan Kawat


KETERBATASAN fisik bukan halangan bagi Hana Tetty untuk terus berkarya. Dengan satu tangan yang dimiliki, wanita yang tinggal di BSD Serpong Tangerang Selatan (Tangsel)  ini tidak hanya berpangku tangan meratapi nasib. 

Hana Tetty sedang merajut kawat tembaga
Ia tetap bersemangat. Terbukti, karyanya berupa seni rajut kawat tembaga untuk batu liontin ini cukup diminati. Bahkan, puluhan pengrajin batu liontin pun banyak yang memesan kepadanya.

Justru, dalam kondisi seperti itu, wanita kelahiran Bengkulu, 10 Oktober 1983 ini merasa memiliki tantangan tersendiri dalam hidupnya. “Pikiran saya saat itu, apa kira-kira pekerjaan yang bisa saya lakukan dengan kondisi fisik saya seperti ini,” ujar Hana yang tangan kanannya diamputasi.

Sejak itu, pekerjaan lamanya sebagai video editing pun ditinggalkan hingga akhirnya ia mulai menjadi pengrajin batu akik. Pekerjaan baru ini tentu membutuhkan keahlian tersendiri. Namun Hana dengan telaten belajar secara otodidak.


ICI Moratti Regional Tangsel; Aktivitasnya Mulai Nobar, Fun Futsal Hingga Kopdar



ICI Moratti Regional Tangsel
KARENA kecintaanya terhadap klub sepakbola Inter Milan atau football Club Internazionale Milano, sekelompok warga Tangerang Selatan (Tangsel) dari berbagai latar belakang dan lintas usia membentuk Inter Club Indonesia (ICI) Moratti Regional Tangsel.

Banyak aktivitas yang sudah dilakukan, diantaranya rutin menggelar nobar (nonton bareng) pertandingan sepak bola, fun futsal hingga kopi darat. Ini seperti terlihat beberapa waktu lalu. Terdengar suasana hingar-bingar terdengar dari sebuah minimarket di bilangan Pamulang Tangsel.


Warli Latumena Dirikan Jaya Gem untuk Lab Penelitian Batu



Gemologist Warli Latumena, FGA (kanan)
KONSISTENSI Gemologist Dipl. Phys. Warli Latumena, FGA untuk terus menekuni dunia perbatuan patut diacungi jempol. Sejak pensiun dari pekerjaannya sebagai Geophysicist dan System Manager di perusahaan Amerika Serikat selama 27 tahun tahun 2009 lalu, ia pun berniat tetap mendedikasikan dirinya di bidang perbatuan.

Dua tahun kemudian—tepatnya di akhir tahun 2011, Warli Latumena pun mendirikan Jaya Gem, sebuah laboratorium untuk penelitian batu. Di Jaya Gem inilah, Warli menikmati masa pensiunnya dengan meneliti batu hingga mengolah bebatuan mulai dari melakukan faceting dan cutting serta sesekali menjadi pembicara dalam forum-forum yang membahas masalah batu.


Jumat, 02 Oktober 2015

Yuk, Berwisata Alam Sambil Makan-makan di Art Flona Tangsel



Para Kru Art Flona
INGIN sejenak pergi dari rutinitas pekerjaan dan menyegarkan pikiran? Silahkan Anda berkunjung ke Art Fona, sebuah kawasan wisata alam yang dilengkapi dengan restoran yang terletak di tepi sungai hutan pinus area Taman Tekno 2 BSD City Jl. Raya Victor Ciater Barat Tangerang Selatan (Tangsel).

Art Flona mengusung konsep wisata alam dipadukan dengan restoran yang juga bernuansa alam terbuka. Semua bangunannya terdiri dari saung-saung yang terbuat dari bambu. “Di sini ada saung apung pinggir sungai, saung pohon, rumah pohon yang bisa dipakai untuk bersantap maupun berbagai acara,” jelas Anan, Supervisor Art Flona.


Kamis, 01 Oktober 2015

Melawai Community, Anggotanya Lintas Generasi



Pengurus dan anggota Melawai Community
JIKA ada sebuah komunitas yang anggotanya lintas generasi dari kaum muda hingga tua, maka salah satunya adalah Melawai Community. Meski masing-masing anggotanya terpaut usia yang jauh, namun mereka tetap kompak. 

Bahkan, komunitas yang bermarkas di Buaran Serpong Tangerang Selatan ini baru saja merayakan ulang tahunnya ke-15.

Jumat, 25 September 2015

Tumbuhkan Ekonomi, Tokoh Akik Banadjid Dukung Grosir Akik City Market



Tokoh batu akik Tangsel, Banadjid
RENCANA Pasar Modern City Market Pondok Cabe Tangerang Selatan (Tangsel) membuka pusat grosir batu akik mendapat dukungan para tokoh akik di kota ini. Salah satunya dari Banadjid, dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Ciputat yang juga kolektor batu akik.

“Sudah selayaknya Tangsel memang harus menjadi pusat batu akik, karena itu perlu dukungan berbagai pihak agar akik menjadi salah satu kekhasan di kota ini,” ujar Banadjid di sela-sela ajang Gemstone Fair City Market belum lama ini.


Di Kelurahan ini, Sebagian Besar Warganya Tanam Anggrek



Lurah Benda Baru M. Tata Surya di tengah kebun anggrek
KELURAHAN Benda Baru Kecamatan Pamulang Tangerang Selatan (Tangsel) menjadi sentra penghasil tanaman anggrek terbesar di kota ini. 

Sebagian besar warganya memanfaatkan lahan maupun pekarangan rumahnya untuk menanam anggrek. Sampai kini, total luas kebun anggrek di wilayah ini mencapai 3 hektare, baik yang dikelola 3 kelompok tani anggrek maupun perorangan.

Menurut Lurah Benda Baru M. Tata Surya, S.Pd., M.Si, di wilayahnya, petani anggrek ada di RW 09 meliputi tiga RT yakni RT 01, RT 02 dan RT 05 dan dikoordinir Ketua RW setempat, Midin Haryono. 


Kamis, 24 September 2015

Kolam Renang Keluarga Ricastro Waterzone Hadir di Tangsel



Dirut Ricastro Ardinata (tengah) bersama para staf
KOTA Tangerang Selatan (Tangsel) kembali memiliki wisata kota dengan kehadiran kolam renang keluarga berkonsep water park, Ricastro Water Zone. Wahana baru dari arena bermain anak Ricastro yang dibuka sejak 11 Juli 2015 ini menjadi pilihan yang tepat untuk wisata keluarga.

Direktur Utama Ricastro Ardinata, M.Si menjelaskan, awalnya Ricastro hanya memiliki arena  permainan anak, namun sejak 11 Juli 2015 yang lalu pihaknya membuka wahana baru berupa permainan air yang menarik. Di Ricastro Water Zone terdapat tiga jenis kolam renang yakni mini Olympic zone dengan kedalaman 100-150 cm, kids zone (60-70 cm) dan baby zone (30-40 cm) dan slide zone.


City Market Pondok Cabe Jadi Pusat Grosir Akik



Kios Batu Akik di City Market
PENGHOBI batu akik di wilayah Tangerang Selatan (Tangsel) tak perlu jauh-jauh lagi untuk berburu koleksi akik. Sebab, kawasan bisnis City Market di Jl. Raya Pondok Cabe Kav. 77 Pamulang akan dijadikan sebagai pusat grosir akik.

Kini, pengelola City Market menyewakan stand dan kios. Selain disewakan, 190 stand, 231 kios dan 54 ruko ini juga dijual khusus bagi pedagang batu akik maupun aksesoris serta pengrajin.


Rabu, 23 September 2015

Kisah Hasan, Penambang Batu Bacan Asal Ternate



Hasan, penambang bacan asal Ternate
PESONA batu akik bacan kian memikat hati masyarakat. Inilah yang membuat batu akik asal Ternate Maluku Utara ini kian diburu. Harganya pun terus melambung. 

Hal ini pun membawa berkah bagi Hasan, seorang penambang batu bacan asal Kelapa Pendek Ternate.

Ia pun kini kebanjiran order. Bahkan, seringkali Pace—sapaan akrabnya harus meninggalkan kampung halamannya selama berbulan-bulan demi mengantarkan pesanan bacan yang ia tambang. 

“Saya keliling nusantara, dari satu pameran batu akik ke pameran lain demi melayani permintaan pedagang yang ingin disuplay bahan batu bacan,” tutur Hasan kepada HobiPlus. 


Berkebun Ala Ibu-Ibu KWT Sekar Arum Perum Batan Indah ( Bag. 2)



Anggota KWT Sekar Arum sedang mengolah lahan
KEBERADAAN Kelompok Wanita Tani (KWT) Sekar Arum Perum Batan Indah Rw 04 Kelurahan Kademangan Kecamatan Setu Tangerang Selatan (Tangsel)  ternyata banyak memberi manfaat anggotanya. 

Selain bersemangat untuk memanfaatkan lahan fasilitas umum (fasum), para anggotanya juga merasakan jalinan kebersamaan yang erat.

“Kami jadi bisa menjalin komunikasi sesama warga dan senang bersatu dalam kebersamaan,” ujar Ketua KWT Sekar Arum Yahmiati. Mereka menganggap, kegiatan bercocok tanam ini justru sebagai hiburan dan sarana refreshing. 


Berkebun Ala Ibu-Ibu KWT Sekar Arum Perum Batan Indah ( Bag. 1)



Anggota KWT Sekar Arum panen sayuran
KIPRAH Kelompok Wanita Tani (KWT) Sekar Arum di PerumahanBatan Indah Rw 04 Kelurahan Kademangan Kecamatan Setu Tangerang Selatan (Tangsel) luar biasa. 

Dengan kreativitas warganya, mereka berhasil ‘menyulap’ lahan fasilitas umum (fasum) di Batan Indah yang semula terbengkalai menjadi produktif.

Ide kreatif ini berasal dari Drs. Mispan, M.Si, warga setempat yang juga mantan Kepala Bidang Pertanian Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Tangsel. Saat itu, ia melihat bahwa lahan fasum itu selama perumahan itu berdiri tak pernah dimanfaatkan apapun. “Karena tak difungsikan, lahan itu ditumbuhi alang-alang,” ujarnya.


Selasa, 22 September 2015

Memancing, Salurkan Hobi Sekaligus Melatih Kesabaran



Kolam pemancingan ikan Fishing Tower
HAMPIR setiap hari, kolam pemancingan Fishing Tower yang berlokasi di Jl. Akasia Ujung Kelurahan Pamulang Timur Pamulang Tangerang Selatan (Tangsel) selalu ramai pemancing. 

Mereka yang datang tidak hanya dari wilayah Pamulang saja, tapi juga daerah sekitar seperti Ciputat, Setu, Serpong dan sejumlah daerah lainnya.

Ditemui di lokasi, salah satu pemancing, Aja (40), mengaku suasana Fishing Tower yang nyaman membuatnya hampir setiap hari memancing di tempat ini. “Dasarnya, saya memang hobi memancing, maka sepulang kerja, setiap sore saya kemari,” tutur pria yang tinggal di Kebun Duren Ciputat ini.


Hermanus Manafe, Raja Akik Nasional dari Tangsel (Bag. 2)



Hermanus Manafe (kiri) menunjukkan koleksinya
HERMANUS Manafe pernah diiming-imingi satu unit mobil Toyota Yaris oleh seseorang. Syaratnya, ia harus rela menyerahkan sebuah koleksi batu akik miliknya jenis bacan. 

Bagaimana dengan tawaran ini? Pria yang suka berpeci merah ini sama sekali tidak tergiur.

“Nggak…nggak, saya nggak tergiur tawaran itu (mobil Yaris, red). Sebab, saya bukan pedagang batu akik, saya ini kolektor,” tuturnya kepada HobiPlus. 


Hermanus Manafe, Raja Akik Nasional dari Tangsel (Bag. 1)



Kolektor batu akik, Hermanus Manafe
BAGI kalangan penggila batu akik, nama Hermanus Manafe sudah tidak asing lagi. Pria berusia 65 tahun ini memang kolektor akik sejak puluhan tahun silam. 

Saat ini koleksinya luar biasa banyak terdiri dari 300-an liontin, 500 cincin dan berbagai bahan batu akik. 

Dari koleksinya itu, setiap hari minimal ada 80 batu akik yang dikenakan mulai dari liontin, cincin dan aksesoris lain.

“Saya ini seperti etalase akik berjalan, hehe… kemana-mana selalu mengenakan akik koleksi saya,” tuturnya kepada HobiPlus. Ratusan koleksi akik yang dimiliki itu beraneka jenis mulai dari bacan, sojol, pancawarna garut, black opal, dan kalimaya. 


VDOC: “Beronthel Kita Bersaudara”



Para anggota VDOC saat peringatan HUT RI
VILA Dago Onthel Club (VDOC) memperingati HUT ke-5 di pelataran parker Adin’s House Kompleks Perumahan Vila Dago Pamulang Tangerang Selatan (Tangsel), Minggu (12/4). Dalam HUT yang dihadiri ratusan anggotanya ini, VDOC mengusung tema “Beronthel Kita Bersaudara” 

Ketua Panitia HUT VDOC, H. Juni Sukasmono, anggota yang datang tidak sekedar berasal dari lingkungan Vila Dago dan Pamulang saja, tapi juga dari Serpong, Pondok Aren, Serua, Gunung Sindur, Parung, dan sejumlah wilayah lainnya di Tangsel dan sekitarnya.


Senin, 21 September 2015

Dari Bengkulu, Reka Saputra Promosikan Akik Raflesia Keliling Nusantara



Reka Saputra (tengah) saat pameran batu akik
PROVINSI Bengkulu terus mempromosikan batu akik andalannya Raflesia. Seperti yang terlihat dalam Pekan Batu Akik yang diadakan di Ramayana Pamulang Tangerang Selatan belum lama ini. 

Terlihat stand Bengkulu tampak ramai dikunjungi para penggemar batu akik. Yang dicari adalah Raflesia, batu akik khas Bengkulu yang namanya kian dikenal luas masyarakat.

Menurut Reka Saputra, Pemilik Pusaka Gemstone, pihaknya bekerjasama dengan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kabupaten Kaur Bengkulu memang rutin mengikuti pameran batu akik yang diadakan di berbagai daerah di Indonesia. 


Minggu, 20 September 2015

Souvenir Senjata Khas Nusantara Berbahan Black Opal Banten



Souvenir berbentuk senjata khas Indonesia buatan Semar Ireng
PENGRAJIN batu asal Pamulang Tangerang Selatan (Tangsel) Semar Ireng Stone terus mengembangkan kreasinya. Saat ini, Semar Ireng yang digawangi duo ayah-anak, Supardi dan Aditya Prambara ini mengembangkan souvenir berbentuk senjata khas dari berbagai provinsi di Indonesia dengan bahan batu black opal.

Batu ini merupakan batu yang banyak digemari tiga bulan terakhir. Batu asal Lebak Banten yang juga dikenal dengan fosil kayu ini disukai karena dalam proses perawatan pemiliknya akan lapisan batunya akan mengeluarkan aneka cahaya atau yang biasa disebut jarong.